BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Percetakan merupakan salah satu usaha yang
tidak pernah sepi sehingga sangat menarik untuk digeluti. Menurut pengamatan
saya, walaupun semakin hari orang yang membangun bisnis percetakan semakin
bertambah, tetapi konsumen atau pasarnya juga semakin terbuka lebar, sehingga
hal tersebut merupakan sebuah peluang besar. Apalagi di era globalisasi saat
ini kebutuhan akan promosi mutlak diperlukan bagi suatu perusahaan bila ingin
bersaing menarik pelanggan. Produk-produk percetakan yang dibutuhkan oleh
pasar/konsumen diantaranya adalah barang-barang yang biasa kita lihat dan kita
gunakan sehari-hari, semisal buku-buku, nota/faktur yang biasa kita peroleh
sewaktu belanja di toko atau supermarket, kwitansi, dus-dus kemasan makanan atau
kemasan barang-barang lainnya, tas jinjing (hand bag/shopping bag), kartu nama,
kartu undangan, kalender, hang tag atau label, kop surat, amplop, sticker,
poster, ID card, brosur, leaflet, company profil, spanduk/reklame, dan lain
sebagainya. Pokoknya dimana pun dan kemana pun kita pergi, selalu saja kita
jumpai barang-barang produk percetakan tersebut.
Digital Printing adalah media sekaligus lahan
baru di dunia pencetakan. Bagaimana pun teknologi ini mulai menggusur teknologi
konvensional (teknik sablon manual). Teknik ini memiliki beberapa kelebihan di
antaranya produk dapat dibuat satuan, full color, gambar kualitas foto, tahan
air dan tahan lama. Selain itu di era yang serba cepat seperti sekarang ini
maka lama pengerjaan produk menjadi sebuah tuntutan. Karena sebagian besar
konsumen menginginkan hasil yang cepat sehingga mereka tidak akan merasa
membuang-buang waktu. Lagi pula dengan variasi produk yang sangat luas. Teknik
digital printing juga merupakan sebuah solusi bagi orang-orang atau konsumen yang
membutuhkan hasil cetakan yang jumlahnya sedikit karena di bisnis ini tidak
mengenal adanya minimum order. Apalagi dengan teknologi digital saat ini, foto
dengan mudah dapat dimanipulasi, retouch (diperbaiki) diberikan variasi disain,
huruf sehingga dapat lebih menarik lagi. Dengan teknologi digital, hasil foto
dari fotografer amatir-pun dapat berkesan "professional".
Usaha digital printing semacam ini memang
belakangan mulai berkembang. Namun, kami yakin bisnis percetakan seiring
berkembangnya dunia usaha yang ditandai dengan bermunculannya
perusahaan-perusahaan baru tidak pernah sepi. Oleh karena itu kami mengambil
tema tentang usaha percetakan dengan nama “Gallery Art Digital”.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan percetakan digital baik sebagai media promosi seperti pamflet, brosur, kartu nama atau berbagai produk hasil cetakan lainnya. Selain itu dimaksudkan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar.
Adapun tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan percetakan digital baik sebagai media promosi seperti pamflet, brosur, kartu nama atau berbagai produk hasil cetakan lainnya. Selain itu dimaksudkan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A.
Permintaan (Demant), proyeksi permintaan dan penawaran (Supply).
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli
atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian
penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga
dan waktu tertentu. Oleh sebab itu permintaan akan Percetakan spanduk, reklame,
kaos, stiker sangat menjanjikan dibuka di Pasir pengaraian, karena hampir semua
ruko, intansi memerlukan percetakan tersebut. Dengan demikian permintaan akan percetakan spanduk,
reklame, kaos, stiker tidak akan putus. Hal ini selain sudah merupakan
kebutuhan, juga disebabkan perkembangan wilayah yang menyebabkan semakin banyak
permintaan, selain itu ekonomi masyarakat semakin maju.
Proyeksi permintaan akan percetakan yang
semakin hari semakin meningkat, sehingga
Gallery Art Digital berpeluang membuka usaha tersebut.
B.
Produk (Produk)
Strategi ini berbicara mengenai bagaimana
produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang
ditawarkan Percetakan Gallery Art Digital merupakan produk yang yang di cetak
sesuai dengan keinginan konsumen. Mulai dari pemilihan jenis kertas, warna
undangan, pemakaian polymas (tinta berwarna emas), hingga ukuran undangan yang
akan di cetak. Semua didesain serapi dan seindah mungkin, serta pemberian ciri
khas tersendiri seperti raster (background) undangan. Hal ini membuat
undangan yang dihasilkan tidak akan sama dengan undangan yang lain. Sehingga
diusahakan selalu ada model-model undangan baru dan konsumen memiliki banyak
pilihan. Dan yang paling penting ialah kualitas dari produk yang dihasilkan
selalu dijaga, agar konsumen merasa puas dan tidak dirugikan. Hal ini akan
berdampak kepada loyalitas pelanggan dan secara tidak langsung akan terjadi
proses pemasaran secara alami. Dimana pelanggan akan memberikan saran kepada
orang lain yang ingin menempah undangan agar membuat pada usaha ini.
C.
Harga (Price)
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih
menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih
tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Dalam hal menentukan
harga sebuah produk yang dihasilkan pada usaha ini, harus dipertimbangkan
beberapa hal. Bukan semata-mata hanya mengambil keuntungan dari biaya produksi
ditambah dengan marjin. Melainkan dari sebuah nilai yang mencerminkan nilai
proporsi yang sesuai dalam setiap produk. Harga yang tepat akan memiliki ikatan
yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk benar-benar disesuaikan
dengan kondisi keuangan konsumen, dengan cara pemberian saran dan
pilihan-pilihan alternatif lain terhadap bahan pembuatan undangan (jenis
kertas) dan lain sebagainya tanpa mengurangi kualitas produk.
D.
Tempat dan Distribusi (Place)
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk
untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara
langsung ke konsumen. Tempat usaha yang kita pilih juga harus strategis, dapat
dijangkau dengan mudah, dekat dengan pusat keramaian dan daerahnya yang aman dan
bersih agar konsumen dapat dengan mudah mencari dan datang.
E.
Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat
dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui
penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan contoh produk,
keunggulan, harga, serta membuat spanduk dan memasangnya di pusat keramaian.
F.
Analisis SWOT
Analisa
SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang
bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat
berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari
Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara
sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T)
dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha
penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
Tahap
awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan,
dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi
memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut
pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan
dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi,
tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. Dalam penyusunan
suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat
akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun
segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal
tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan.
1. Faktor Internal
a. Strenght (Kekuatan)
1) Keunggulan Produk untuk member
dengan fasilitas member diskon
2) Keterampilan dan keahliah untuk
mengedit, dan mendesain permintaan dengan baik.
3) Bahan baku kualitas tinggi tidak
mudah rusak, luntur, tahan panas.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Belum berpengelaman dalam memulai
usaha yang masih minim.
2) Kurangnya sumber daya manusia yang
professional dalam bekerja, walaupun setiap karyawan selalu diberi motivasi
untuk bekerja dengan baik, terkadang di antara pegawai yang melakukan-melakukan
kesalahan yang bisa menimbulkan kerugian.
2. Faktor External
a. Opportunities (Peluang)
1) Banyaknya Konsumen anak muda dan
banyaknya ruko, sehingga permintaan akan spanduk dan baju kaos meningkat.
2) Usaha Percetakan masih belum
banyak berdiri
3) Wilayah tidak terlalu jauh dari perkantoran,
pasar dan ruko-ruko
4) Pasir Pengaraian tahap
perkembangan kota dan perluasan wilayah.
b. Threats (Ancaman)
1) Banyaknya pengusaha yang mulai
melirik usaha Percetakan karena melihat usaha ini sangat menjanjikan dalam hal
keuntungan sehingga suatu saat akan banyak usaha percetakan akan berdiri yang
akan mengakibatkan berkurangnya pelanggan.
2) Pembeli menjadi ancaman apabila
jumlah pembeli banyak, produk perusahaan standar, produk merupakan komponen
yang besar dalam struktur pembeli. Pembeli menekan perusahaan dengan memaksa
menurunkan harga dan menuntut tambahan dengan kualitas tinggi.
STRATEGI SWOT
KEKUATAN (STRENGTH)
Keunggulan Produk
Keterampilan dan keahlian
Bahan baku
|
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Kurang Pengalaman
Kurang SDM
|
|
PELUANG (OPPORTUNITY)
Banyaknya konsumen
Saingan masih minim
Masih berkembang
|
STRATEGI (SO)
Melakukan Program promosi
Membuat diskon
|
STRATEGI (WO)
Menjalin kerjasama
seluas-luasnya
Pendidikan dan pelatihan
Belajar berbisnis dengan
fasilitas yang ada
|
ANCAMAN (THREAT)
Persaingan
Keacuhan konsumen
|
STRATEGI (ST)
Melakukan promosi yang gencar
Meningkatkan kualitas pelayanan
Membeli produk kami
Menawarkan keuntungan dan
kemudahan yang didapat
|
STRATEGI (WT)
Memperbaiki system manajemen
Menjaga kualitas produk
Mencari pinjaman modal
|
G.
Strategi Pemasaran
Usaha kami mengambil target
pemasaran yaitu perusahaan-perusahaan baik itu skala kecil maupun besar,
Instansi/corporat, Professional, End user/konsumen ruko, rumahan atau sekolah.
Bidikan pasar kami cukup luas karena variasi produk yang kami tawarkan banyak
sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan banyak pihak. Usaha percetakan kami
tidak hanya digunakan untuk mencetak keperluan kantor suatu perusahaan
melainkan juga menyediakan berbagai produk menarik bagi konsumen rumahan.
Produk ini seperti kaos, stiker, kalender, bahkan undangan. Target end user
usaha kami yang utama adalah anak muda. Hal ini dikarenakan anak muda mempunyai
jiwa yang dinamis sehingga mereka cenderung ingin menunjukan identitas di
antaranya dengan membuat kaos unik desain mereka sendiri. Mereka tidak ingin
memiliki barang yang pasaran atau yang sama dengan orang lain. Oleh karena
itulah dengan adanya usaha digital printing ini mereka bisa menuangkan
kreatifitasnya. Apalagi usaha digital printing kami tidak memerlukan waktu lama
dalam proses pengerjaannya seperti percetakan konvensional lainnya. Sehingga
cocok bagi anak muda yang ingin semuanya serba instant dan cepat.
Selain itu keuntungan bisnis
digital printing ini juga dipengaruhi oleh suatu event tertentu. "Event
adalah peluang yang paling besar untuk mendongkrak omset, misalnya dengan
adanya event Pemilihan Umum (PEMILU), Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA), serta
yang sedang hangat dibicarakan saat ini yaitu Pemilihan Presiden (PILPRES).
Walaupun event-event ini berlangsung dalam selang waktu yang relatif lama
tetapi cukup mendongkrak order cetakan. Karena sebagai media promosi atau
kampanye orang rela mengeluarkan uang banyak untuk memesan brosur, pamflet yang
berisi ajakan untuk memilih partai, pejabat tertentu. Oleh karena itu, kami
juga membidik target event lima tahunan ini.
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN PROSES PRODUKSI
A. Deskripsi Produk dan Proses
Produksi
Proses yang dapat ditampilkan seperti proses
produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam tahap
proses pengerjaan, pelanggan dapat melihat secara langsung proses desain
undangan. Agar pelanggan tahu dan dapat menentukan apakah undangan yang di
desain sudah seperti yang diinginkan atau belum. Disini operasional usaha
dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan fokus dalam
setiap pekerjaan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
B. Peralatan yang digunakan
1. Komputer PC
Untuk mengolah data yang akan diproses
2. Printer
3. Scanner
4. Mesin Printer Cetak Baliho,
Reklame, Spanduk.
5. AC
6. MODEM
C. Lokasi Usaha
Lokasi yang strategis bertujuan
agar memudahkan konsumen menemukan tempat usaha, dan konter yang masih
bertujuan agar konsumen memiliki keyakinan atas hasil produksi yang berkualitas
dan memungkinkan untuk memutuskan berlangganan. Adapun Lokasi Percetakan
Gallery Art Digital yang kami pilih di
Jl. Tuanku Tambusai Kampung Padang Pasir Pengaraian.
D. Proses Bisnis
Proses produksi Percetakan Gallery Art
Digital adalah orderan masuk dicatat agar tahu mana yang harus dikerjakan,
kemudian orderan tersebut disetting di computer untuk menyesesuaikan keinginan
konsumen, memilih tulisan, warna dan gambar.
Selanjutnya setelah disetting diproses di mesin cetak untuk keluar hasil
percetakan.
Proses terakhir adalah penyimpanan dan
pelabelan, beri label ucapan terima kasih dan simpan di rak penyimpanan
menunggu proses pengambilan dari pelanggan/konsumen.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Perencanaan
Sebuah perencanaan didala bisnis
harus dilakukan dan mencakup 5 komponen utama dalam penyusunan Perencanaan
Bisnis yang merepresentasikan kemana arah bisnis yang akan di bangun.
Dalam merencanakan sebuah usaha,
pastikan semata-mata usaha yang dilakukan dengan sebuah perencanaan yang rinci.
Tidak berarti bahwa industri kecil tidak boleh memiliki sebuah perencanaan
bisnis, akan tetapi bisnis dalam skala rumahan atau home-based bussiness
akan lebih mudah menggunakan. Dalam skala rumahan atau home-based bussiness pertimbangan
yang penting masalah Modal, Resiko, waktu, dan Tempat Usaha. Nah bagaimana
merencanakan usaha untuk industri yang agak besar, silahkan lanjutkan membaca
materi .keberhasilan dalam membangun sebuah usaha. Komponen pertama yang harus
termuat dalam perencanaan bisnis. Mengapa Perusahaan tertarik dengan usaha yang
digeluti saat ini atau sedang berjalan. Bagaimana cara perusahaan atau kita
membangun usaha tersebut dari nol sehingga implementasi dari keinginan yang
ingin dicapai berhasil.
a) Latar
Belakang Perusahaan
Dalam perencanaan bisnis
setidaknya harus dijabarkan secara rinci, dimana beberapa hal yang minimal
harus ada dalam sebuah latar belakang perusahaan yaitu, Sekilas Usaha atau
sejarah berdirinya perusahaan, disini menggungkap bagaimana perusahaan
menjelaskan sedikit tentang apa saja dan kapan perusahaan itu berdiri. Pihak-pihak
yang Terlibat Dalam Usaha, dalam hal ini adalah siapa rekanan, tokoh, dan
pendampin yang terlibat dalam bisnis anda. Kondisi Keuangan perusahaan, harus
tergambar walaupun bukan hasil neraca keuangan sebenarnya. Intinya menunjukkan
bahwa kondisi keuangan perusahaan sehat. Rencana Pengembangan, perlu dimasukkan
dengan tujuan untuk menjelaskan arahan pengembangan usaha ini pada akhirnya
berujung dimana, apakah direncanan menjadi sebuah perusahaan multinasional atau
hanya perusahaan dengan tingkat pasar lokal saja.
b) Produk-produk
dan Jasa dari Perusahaan
Produk dan jasa apa saja yang
peruhaan akan jual. Disini diperlukan bagaimana analisis sebuah produk dan
apakah perusahaan sanggup menjualnnya. Tidak hanya itu dibutuhkan pula gambaran
detail dari produk yang akan dijual.
c) Kondisi
Pasar Produk dan Strategi Pemasaran
Disini hal harus ada adalah
analisis kondisi pasar, mengenai besarnya permintaan terhadap barang atau jasa
yang dibuat oleh perusahaan. Hanya ada dua pilihan menciptakan pasar (driving
market) atau mengikuti pasar (market driven), sehingga dapat
mengetahui kondisi pasar dan bisnis yang sedang dijalankan.
d) Rencana
Pemasaran
Rencana Pemasaran pada dasarnya
membidik target market yang sesuai agar sasarannya tepat efektif dan
efisien.
B. Pengorganisasian
Dalam pengelolaan percetakan,
Gallery Art memiliki susunan anggota kerja yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan
4 (empat) anggota yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda. Sebagai
sebuah holding company, Gallery Art
bergerak sebagai penyelenggara jasa percetakan bergerak di bidang jasa
yang menangani bisnis multimedia penyablonan dan percetakan dengan nama produk
Baleho, Spanduk, Stempel dll.
C.
Pengarahan
Pengarahan (Direction) adalah
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang
lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik.
Para ahli banyak berpendapat kalau
suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan
fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik
oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik
hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut
dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia
biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila
perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi
diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
a) Melakukan orientasi tentang tugas
yang akan dilakukan
b) Memberikan petunjuk umum dan
khusus
c) Mempengaruhi anggota, dan
d) Memotivasi
D. Pengendalian
Betapa pentingnya aktivitas
pengendalian dalam suatu perusahaan, apalagi proses mengenai penerimaan dan
pengeluaran uang, yang merupakan salah satu proses penting perusahaan, jika
tidak dikendalikan secara memadai maka sudah tentu perusahaan mudah untuk
terjebak dalam suatu masalah dan tidak menutup kemungkinan perusahaan tersebut
gulung tikar.
Namun demikian, pada saat ini ada
begitu banyak prosedur dan cara yang
telah ditawarkan untuk melakukan pengendalian atas proses penerimaan dan
pengeluaran uang perusahaan, yang mungkin cocok untuk diterapkan pada
perusahaan yang anda kelola saat ini. Berikut pemaparan sederhana mengenai
aktivitas kontrol yang dapat anda terapkan; Kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan
bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko benar-benar dilaksanakan
yaitu dengan memastikan bahwa setiap dokumen penerimaan dan pengeluaran uang
terdapat approval, melakukan rekonsiliasi terkait aktivitas tersebut, melakukan
review kinerja, serta melakukan pengamanan harta dan pemisahan fungsi.
Perusahaan yang baik adalah sebuah
perusahaan yang dapat memastikan bahwa setiap dokumen penerimaan dan
pengeluaran terdapat approval, dimana approval ini telah dirancang sebelumnya
terkait dengan jumlah pengeluaran uang pada khususnya dengan level kewenangan
manajemen untuk melakukan approval. Dalam setiap pemeriksaan independen maupun
internal audit hal ini menjadi suatu hal yang sangat mendasar, bahwa jika
perusahaan tersebut telah menjalankan aktivitas pengendalian dengan baik maka
tingkat kepatuhan terhadap hal ini sudah mencapai 100%. Batas kewenangan
dirancang untuk memastikan bahwa setiap pengeluaran uang yang dilakukan
perusahaan telah diketahui oleh level management sesuai dengan banyaknya uang
yang dikeluarkan; sehingga perusahaan dapat dengan mudah melakukan pengambilan
keputusan jika terdapat ketidaksesuaian atas pengeluaran uang tersebut.
E. Pengadaan
Fungsi
pengadaan sangat diperlukan sekali dimana karyawan atau tenaga kerja dapat di
gantikan oleh karyawan baru yang berkompeten, dengan motivasi baru dan semangat
baru dari karyawan baru tersebut. dan juga pemikiran baru dari perusahaan untuk
lebih maju dan disiplin agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Pengadaan (ptocurement) adalah
fungsi operasional pertama MSDM. Pengadaan karyawan merupakan masalah penting,
sulit, dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang
kompeten, serasi, serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.
Karyawan adalah aset utama
perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas
organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar
belakang pendidikan, usia, dan jenis kelamin hanya heterogen yang dibawa ke
dalam organisasi perusahaan. Karyawan bukan mesin, uang, dan material yang
sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung
tercapainya tujuan perusahaan.
Karyawan yang cakap, mampu, dan
terampil, belum menjamin produktivitas kerja yang baik. Kalau moral kerja dan
kedisiplinannya rendah. Mereka baru bermanfaat dan mendukung terwujudnya tujuan
perusahaan jika mereka berkeinginan tinggi untuk berprestasi. Karyawan yang
kurang mampu, kurang cakap, dan tidak terampil mengakibatkan pekerjaan tidak
selesai tepat pada waktunya.
Kualitas dan kuantitas karyawan
harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan, supaya efektif dan efisien menunjang
tercapainya tujuan. Penempatan tenaga kerja juga harus tetap ssesuai dengan
keinginan dan keterampilannya. Dengan demikian, gairah kerja dan
kedisiplinannya akan lebih baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan
perusahaan.
Pengadaan karyawan harus
didasarkan pada prinsip apa baru siapa. Apa artinya kita harus terlebih
dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Siapa artinya kita
baru mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut
berdasarkan spesifikasi pekerjaan (job
specification).
Pengadaan karyawan berdasarkan siapa kemudian aru apa, akan menimbulkan mismanajemen dalam penempatannya. Penetapan
kryawan yang jauh di bawah kemampuannya ataupun di luar kemampuannya
mengakibatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan rendah. Jadi, kita harus
menugaskan seorang karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan
memberikan pekerjaan yang disenanginya.
Pengadaan adalah proses penarikan.
Seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan karyawan
merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu
perusahaan mencapai tujuannya. Jika karyawan yang diterima kompeten, maka usaha
untuk mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya, apabila karyawan yang
diperoleh kurang memenuhi syarat. Sulit bagi perusahaan mencapai tujuannya.
Pengadaan karyawan ini harus
mendapat perhatian yang serius serta didasarkan pada analisis pekerjaan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan
(job specification), persyaratan
pekerjaan (job requirement), dan
evaluasi pekerjaan (job evalution), pengayaan
pekerjaan (job enrichment), perluasan
pekerjaan (job enlargement), dan
penyederhanaan pekerjaan (work
simplification). Perekrutan calon karyawan hendaknya di lakukan dengan
baik, agar karyawan yang dierima sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang akan
dilakukan.
F. Pengembangan
Dalam menjalankan rutinitas
sehari-hari dan dalam menjalankan program apapun kaitannya dengan pekerjaan dan
bisnis kita perencanaan adalah suatu hal yang sangat penting. Perencanaan
membuat apa yang akan kita lakukan lebih terarah. Dengan perencanaan pula kita
dapat melakukan urutan pekerjaan, prioritas dan membuat target serta
mencapainya dengan lebih terorganisir. Meskipun setelah ada perencanaan ada
lagi hal penting yang meski kita lakukan seperti membuat target, menjalankan
program mengawasi/mengontrol dan membuat laporan kinerja, namun perencenaan
adalah hal yang utama dan mesti ada sebelum kita memulai sebuah proyek/
menjalankan organisasi, memulai bisnis dan termasuk menjalankan pekerjaan
sehari-hari. Dengan perencanaan yang matang segala-sesuatu akan lebih terarah
dan terkontrol, hanya saja perencanaan membutuhkan komitmen dan konsekuensi
untuk menjalankannya agar apapun yang kita rencanakan dapat berjalan seperti
yang seharusnya.
Seiring perkembangan dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dunia karir dan bisnis juga
mengalami perubahan begitu pesatnya sehingga membuat karyawan menjadi
rawan terhadap kehilangan pekerjaan dan juga karir mereka. Untuk itulah
perencanaan karir menjadi sangat penting, karena saat ini keamanan kerja tidak
lagi diukur dengan ada tidaknya pekerjaan yang dimiliki seseorang, atau besar
kecilnya ukuran organisasi tempatnya bekerja, namun diukur dari kemampuan
seseorang untuk dapat mempekerjakan dirinya.
Pertanyaan yang muncul manakala
kita membicarakan pentingnya perencanaan karir bagi seorang karyawan adalah
“Siapakah yang sebaiknya berperan dalam membuat perencanaan karir seorang
karyawan?” Idealnya perencanaan dan pengembangan karir seharusnya dilihat
sebagai sebuah sinergi yang melibatkan baik karyawan, maupun pihak perusahaan.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh Gary Dessler dalam
bukunya Human Resource Management (2005), karyawan, manajer dan perusahaan
semuanya memainkan peran dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengembangkan
karir seorang karyawan. Namun demikian karyawan harus selalu bertanggung jawab
penuh terhadap pengembangan karirnya, dan kesuksesan karirnya. merupakan
salah satu tugas yang sebaiknya tidak pernah diserahkan sepenuhnya oleh seorang
karyawan kepada manajer atau perusahaan. Sayangnya banyak karyawan yang
mengabaikan tugas ini, dan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan karirnya kepada
manajernya atau perusahaan. Dengan posisi pasif seperti ini, berarti seorang
karyawan telah menyerahkan penguasaan atas karirnya kepada perusahaan,
membatasi kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan yang lain, dan mengurangi
kesempatannya untuk mencapai karir yang diinginkannya. Di sisi lain, tidak
semua perusahaan siap untuk membuat program perencanaan karir, karena masalah
yang akan ditimbulkannya, antara lain menyangkut alokasi dana, sumber daya
manusia, dan struktur organisasi yang ada.
G.
Kompensasi
Salah satu tujuan manajemen
sumber daya manusia, yaitu memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang
bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan sarana untuk
menghadapi perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjanya. Dalam usaha
mendukung pencapaian tenaga kerja yang memiliki motivasi dan berkinerja tinggi, yaitu dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Sistem kompensasi juga berpotensi
sebagai salah satu sarana terpenting dalam membentuk perilaku dan mempengaruhi
kinerja. Namun demikian banyak organisasi mengabaikan potensi tersebut dengan
suatu persepsi bahwa “kompensasi tidak lebih sekadar a cost yang harus
diminimisasi”. Tanpa disadari beberapa organisasi yang mengabaikan potensi penting
dan berpersepsi keliru telah menempatkan sistem tersebut justru sebagai sarana
meningkatkan perilaku yang tidak produktif atau counter productive. Akibatnya
muncul sejumlah persoalan personal misalnya low employee motivation, poor job
performance, high turn over, irresponsible behaviour dan bahkan employee
dishonestry yang diyakini berakar dari sistem kompensasi yang tidak
proporsional.
Secara umum kompensasi merupakan
sebagian kunci pemecahan bagaimana membuat anggota berbuat sesuai dengan
keinginan organisasi. Sistem kompensasi ini akan membantu menciptakan kemauan
diantara orang-orang yang berkualitas untuk bergabung dengan organisasi dan
melakukan tindakan yang diperlukan organisasi. Secara umum berarti bahwa
karyawan harus merasa bahwa dengan melakukannya, mereka akan mendapatkan
kebutuhan penting yang mereka perlukan. Dimana didalamnya termasuk interaksi sosial, status, penghargaan, pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut J. Long (1998:8) dalam
bukunya Compensation in Canada mendefinisikan sistem kompensasi adalah bagian
(parsial) dari sistem reward yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi, namun demikian sejak adanya
keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang
lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan sistem
reward yang disediakan oleh organisasi. Sedangkan reward sendiri adalah semua
hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan
individual. Adapun dua jenis reward tersebut adalah : Ekstrinsik kompensasi,
yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan
sosial dan pengakuan. Pemuasan ini diperoleh ari faktor-faktor yang ada di
sekeliling para karyawan di sekitar pekerjaannya, misalnya : upah, pengawasan,
co worker dan keadaan kerja.
Intrinsik
kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
untuk kebanggaan, penghargaan, serta pertumbuhan dan perkembangan yang dapat
diperoleh dari faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti
tantangan karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan keragaman/variasi
dalam pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam
pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional.
H. Pengintegrasikan
Adalah kegiatan menyatu padukan keinginan
karyawan dan seluruh kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja
sama yang baik antara perusahaan dan karyawan serta menimbulkan dan memberikan
memberikan rasa kepuasan. Usaha pengintegrasian dilakukan melalui hubungan
antara manusia (Human Relation), Motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja
bersama (KKB), dan Collectiv Bargaining. Jadi pengintegrasian adalah hal
yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasi yang
baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga memberikan kepuasan
kepada semua pihak. Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan perusahaan dapat
tercapai semua tujuan-tujuannya.
Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan
karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam
menunjang tercapainya tujuan organisasi serta terpenuhinya kebutuhan karyawan.
Dengan tercapainya tujuan dari organisasi, perusahan akan mendapan laba yang
besar dan terpenuhinya kebutuhan karyawan dalam perusahan itu maka loyalitas
karyawan akan tercipta.
Metode-metode pengintegrasian yang
kita kenal adalah :
1) Hubungan
antar manusia (Human Relations)
2) Motivasi
(Motivation)
3) Kepemimpinan
(Leadership)
4) Kesepakatan
kerja bersama (KKB)
5) Collective
Bargaining
Faktor Pendorong Pembentukan Integrasi yang Efektif :
a. Lingkungan : Kekuatan lingkungan
yang sangat berperan dalaam persaingan yang semakin meningkat, perubahan
teknologi dan perubahan femografi tenaga kerja
b. Sejarah dan kultur organisasi
:
Budaya organisasi yang berorientsi pada sumber
daya manusia yang kuat mampu mengembangkan hubungan alamiah antara kegiatan
sumber daya manusia dengan perencanaan strategis.
c. Strategis : Strategi pemusatan
pada satu jenis bisnis inti dapat memacu potensi bagi
terciptanya hubungan perencanaan strategis dengan sumber daya manusia yang
semakin integratis karena memungkinkan dikembangkannya
dan diterapkannya program dan sistem sumber daya manusia di seluruh
perusahaan.
d. Struktur : Penempatan
unit sumber daya manusia dalam struktur
organisasi, senior eksekutif sumber daya manusia di beri status sama
seperti direktur fungsional lainnya
e. Keterampilan dan
Nilai yang dianut eksekutif : Sumber daya
manusia memiliki pengetahuan yang baik mengenai bisnis dan mampu memberikan
masukan kedalam proses perencanaan strategis.
f. Keterampilan dan Nilai yang dimiliki Karyawan : bantuan fungsi SDM yang
diterima manajemen untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan akan menguatkan
pentingnya fungsi SDM.
g. Sistem Komunikasi yang
memiliki tujuan membangun kesadaran manajer terhadap
tujuan
strategis perusahaan dan mendorong mereka mendorong mereka
mengembangkan motivasi bawahannya didukdung dengan database SDM yang
dikembangkan dengan baik.
I. Kedisiplinan Pegawai
Kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial
yang berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang yang secara sukarela menaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, seserorang
akan bersedia mematuhi semua semua peraturan serta melaksanakan tugas-tugasnya,
baik secara sukarela maupun karena terpaksa.
Berdasarkan pendapat Keiht Davis,
disiplin kerja juga dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
memperteguh pedoman-pedoman organisasi.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi
karyawan dakam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan. Dengan tata
tertib yang baik, semangat kerja, moral kerja, efisiensi, dan efektifitas kerja
karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Hukuman juga sangat diperlukan dalam kedisiplinan
karyawan, untuk mendidik karyawan supaya menaati semua peraturan perusahaan.
Pemberian hukuman harus adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan
dan ketegasan, sasaran pemberian hukuman akan tercapai.
1.
Indikator-indikator Kedisiplinan
a.
Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan karyawan
ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus
jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan
karyawan.
b.
Teladan pimpinan
Pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik,
berdisiplin yang baik , jujur, adil, sesuai katadengan perbuatan . dengan
teladan pimpinan yang baik, ,kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik.
c.
Balas jasa
Balas jasa ( gaji dan
kesejahteraan ) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan
memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaan.
Jika karyawan semakin mencintai pekerjaan maka kedisiplinan yang diciptakan
semakin baik pula.
d.
Keadilan
keadilan yang dijadikan dasar
kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa ( pengakuan ) atau huikuman akan
merangsang terciptanya kedidiplinan karyawan yang baik.
e.
Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang
semakin berat, maka karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan
perusahaan, sikap,dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
f.
Ketegasan
Pimpinan harus berani dan tegas,
bertindak untuk menghukum setiap
karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.
g.
Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang
harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada
sebuah perusahaan. Hubungan yang bersifat vertikal maupun horizontal.
2.
Macam – macam Disiplin Kerja
Ada 2 bentuk disiplin kerja,
yaitu :
a.
Disiplin Preventif
Merupakan suatu upaya untuk
menggerakkan pegawai mengikuti dan memetuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang
telah digariskan perusahaan. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang
berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam
organisasi. Jika sistem organoisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah
menegakkan disiplin kerja.
b.
Disiplin Korektif
Merupakan suatu upaya
menggerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk
tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
Pada disiplin korektif , pegawai yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan diberikan sanksi adalah
memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar, memelihara peraturan yang berlaku,
sdan memberikan pelajaran kepada yang melanggar.
3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi tegak tidaknya suatu disiplin kerja dalam suatu perusahaan. Menurut Gouzali Saydam (1996:202),
faktor-faktor tersebut antara lain:
a)
Besar kecilnya pemberian kompensasi
b)
Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
c)
Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
d)
Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
e)
Ada tidaknya pengawasan pimpinan
f)
Ada tidaknya perhatian kepada pada karyawan
g)
Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
J.
Pemberhentian
Menurut Undang-undang No. 13
Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.Sedangkan menurut
Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas
seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Ada beberapa alasan yang
menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan,
ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena
keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan
pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan
dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang
secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena
tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau
keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan
produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya
kepada karyawan.
Oleh karena demikian, untuk
melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendapatkan
kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa,
pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:
a.
Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter
selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus
b.
Pekerja berhalangan Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
c.
Pekerja mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamanya
d.
Pekerja menikah
e.
Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan
pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
f.
Pekerja mendirikan, mejadi anggota atau pengurus serikat pekerja, pekerja
melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja
atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
pernjanjian kerja bersama
g.
Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan
pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan
h.
Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit,
golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan
i.
Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau
karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu
penyembuhannya belum dapat dipastikan
Di samping hal tersebut di atas
yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya,
tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan
dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
a.
Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan uang milik perusahaan.
b.
Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
perusahaan
c.
Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja
d.
Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja
e.
Menyerang menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja
f.
Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
g.
Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan
h.
Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan
bahaya di tempat kerja
i.
Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan
kecuali untuk kepentingan Negara
j.
Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5
tahun atau lebih
Undang-undang mempensiunkan
seseorang karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu. Usia kerja
seseorang karyawan untuk setatus kepegawaian adalah 55 tahun atau seseorang
dapat dikenakan pensiun dini, apabila menurut keterangan dokter, karyawan
tersebut sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan umurnya sudah mencapai 50
tahun dengan masa pengalaman kerja minimal 15 tahun
a.
Kontrak Kerja Berakhir
b.
Beberapa perusahaan sekarang ini banyak mengadakan perjanjian kerja dengan
karyawanya di dalam sutau kontrak dimana di dalamnya, disebutkan masa waktu
kerja atau masa kontraknya. Dan ini alasan juga tidak dilakukan pemutusan
hubungan kerja apabila kontrak kerja tersebut di perpanjang
c.
Meninggal dunia
d.
Perusahaan dilikudasi
e.
Dalam hal perusahaan dilikuidasi masalah pemberhentian karyawan diatur
dengan peraturan perusahaan, perjanjian bersama dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk menentukan apakah benar atau tidak
perusahaan dilikuidasi atau dinyatakan bangkrut harus didasarkan kepada
peraturan perundang-undangan
BAB V
HUKUM DAN LEGALITAS
A. Jenis Perizinan
Dalam menjalankan bisnis diperlukan hukum dan
jaminan dari pihak-pihak terkait. Perizinan dapat dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan sesuai dengan perkembangan Usaha, perizinan yang diperlukan
umumnya berupa izin prinsip dari instansi terkait, seperti :
1. Perizinan Gangguan (HO)
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan
(SITP)
4. NPWP, Retribusi Izin gangguan,
Retribusi sampah dan Tanda Pembayaran Pajak (Reklame, PBB, IMB)
5. Izin Prinsip dari Bupati
6. Tanda Daftar Industri
7. Akta Notaris Perusahaan
Untuk sementara ini Gallery Art Digital masih
memakai perusahaan perorangan. Untuk menjaga legalitas usaha maka izin yang
diurus antara lain :
1. Perizinan Gangguan (HO)
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan
(SITP)
4. NPWP, Retribusi Izin gangguan,
Retribusi sampah dan Tanda Pembayaran Pajak (Reklame, PBB, IMB)
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
A. Perkiraan Biaya Investasi
1. Modal Awal yang diperlukan dalam
membuka usaha baru
a. Peralatan
No
|
Peralatan
|
Harga (Rp)
|
1.
|
Tempat Ruko
|
12.000.000,-
|
2.
|
Komputer PC
|
4.000.000,-
|
3.
|
Printer
|
1.200.000,-
|
4.
|
Printer Cetak
|
70.000.000,-
|
5.
|
Scanner
|
700.000,-
|
6.
|
Modem
|
500.000,-
|
7.
|
AC
|
3.000.000,-
|
8
|
Genset
|
5.000.000,-
|
Total
|
96.400.000,-
|
b. Perlengkapan
No
|
Peralatan
|
Harga (Rp)
|
1.
|
Meja Kursi
|
3.000.000,-
|
2.
|
Etalase
|
1.600.000,-
|
Total
|
4.600.000,-
|
Jadi modal awal yang dibutuhkan
untuk memulai usaha percetakan Gallery Art Digital adalah Peralatan +
Perlengkapan, Rp.96.400.000 + Rp.4.600.000 = Rp. 101.000.000,-
B. Proyeksi Laporan Keuangan
1. Perhitungan Laba dan Rugi per
bulan
a. Pendapatan
1. Spanduk/Reklame
Rp.25.000, x 17 Meter = Rp 425.000,-
2. Cetak Undangan/Kartu Nama
Rp.75.000, x 3 paket = Rp 225.000,-
3. Baleho
Rp.30.000, x 11 Meter = Rp 330.000,-
Total Pendapatan Perbulan (26 Hari) adalah
Rp. 25.480.000,-
b. Biaya-biaya perbulan
1. Gaji Karyawan (3 orang x 1.500.000) : 4.500.000,-
2. Sewa Ruko (15.000.000/12 bulan) : 1.250.000,-
3. Biaya Penyusutan Peralatan : 2.500.000,-
4. Listrik : 1.300.000,-
5. Kayu :
500.000,-
6. ATK :
425.000,-
7. Bahan (Baleho, Spanduk, Reklame) : 5.000.000,-
8. Minyak Genset :
250.000,-
9. Ketring + Air Minum :
800.000,-
Total Biaya-biaya perbulan Rp. 16.525.000,-
2. Laba Bersih
Laba bersih = Pendapatan – Biaya-biaya
Rp. 25.480.000, - Rp. 16.525.000,
= 8.955.000,-
(Delapan Juta Sembilan ratus lima
puluh lima ribu rupiah)
C. Penilaian Investasi
1. Analisis Payback Periode
Pengambilan Modal
Dilihat dari modal awal yang digunakan sebesar
Rp.101.000.000,- dengan keuntungan usaha rata-rata perbulan Rp.8.955.000,- maka
modal awal akan kembali selama 1 (satu) tahun usaha dengan perhitungan sebagai
berikut : Rp.8955.000, x 12 Bulan = Rp.107.460.000,-
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 1 tahun
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha percetakan mempunyai peluang untuk
berkembang dan merupakan usaha yang sangat menjanjikan keuntungan yang akan
diperoleh bagi pemiliknya dan investor. Peluang yang ada saat ni akan semakin
berkembang dimasa-masa yang akan datang, seperti perkembangan wilayah, dari
pedesaan menjadi perkotaan, pembangunan ruko-ruko, sehingga mengharuskan orang
untuk membuat spanduk, baliho untuk informasi pertokoannya.
Tantangan kedepan karena banyaknya pesaing,
pendatang baru karena melihat besarnya pasar yang ada. Jika pesaing menerapkan
perencanaan dan strategi dengan menggunakan teknologi yang lebih tinggi, maka Gallery
Art Digital akan menghadapi pesaing yang kuat. Untuk menghadapi tantangan
tersebut Gallery Art Digital akan berusaha untuk mengimplementasikan strategi
yang diperlukan dengan mengikut sertakan kemampuan yang ada.
nice bisnis plan
BalasHapus