Minggu, 18 November 2012

Makalah Perencanaan Pembangunan Ekonomi


BAB I 
PENDAHULUAN

Perencanaan pembangunan ekonomi adalah awal dari membangun ekonomi menjadi lebih baik dari sebelumnya, hasil kerjasama seluruh rakyat Indonesia untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia, membenahi Indonesia dari berbagai bidang.
Dalam hal ini membenahi pembangunan ekonomi menjadi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya, dalam pembangunan ekonomi itu sendiri banyak yang harus difikirkan terlebih dahulu dan memerlukan biaya yang cukup besar dalam pembangunan. Kita ketahui utang negara sendiri sudah cukup besar dan dalam pembangunan membutuhkan biaya yang besar pula. Pemerintah memiliki perencanaan yang lebih dari satu. Tidak hanya ada satu perencanaan pembangunan di Indonesia tetapi banyak perencanaan pembangunan untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi dari sebelumnya Maka dari itu pembangunan Indonesia harus bertahap dan tidak mengeluarkan biaya yang sangat besar dalam pembangunan dan sangat diperhatikan dalam perencanaan pembangunan.
Dalam pembangunan ekonomi harus terlebih dahulu ada perencanaannya agar mengetahui seberapa besar biaya yang dikeluarkan pemerintah dalam pembangunan. Tetapi, tidak hanya pemerintah pusat yang melakukan perencanaan pembangunan, pemerintah daerah harus punya peranan juga dalam perencanaan pembangunan ekonomi di Indonesia. Agar pembangunan ekonomi merata sampai ke daerah dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang baik dalam pembangunan. Tidak hanya negara maju dan berkembang  yang dapat melakukan pembangunan tetapi indonesia dapat melakukan pembangunan negaranya sendiri walaupun dengan perlahan-lahan. Karena tidak dapat cepat dalam membangun indonesia, banyak  yang harus diperhatikan, banyak pihak yang dilibatkan dalam hal ini dan memerlukan biaya yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Istilah Perencanaan memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli. Banyak dokumen perencanaan nasional atau pernyataan dari para pemimpin politik yang memperkenalkan pengertian mereka sendiri. Para pakar ekonomi pun belum ada kesepakatan tentang pengertian istilah perencanaan pembangunan ekonomi tersebut. Menurut Conyers dan Hills (1994), Perencanaan sebagai suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Sedangkan Arsyad (2002), menyatakan ada 4 (empat) elemen dasar perencanaan yakni:
1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan.

Walaupun belum ada kesepakatan yang di antara pakar ekonom berkenaan dengan istilah perencanaan ekonomi, dapat di ambil inti dari istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan Pengaturan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu tertentu pula.
Perencanaan Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya dalam mengendalikan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu agar mencapai tujuan-tujuan pada masa yang akan datang.

Adapun ciri dari suatu perencanaan pembangunan ekonomi yaitu:
Ä  Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang mantap (steady social economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan ekonomi yang positif.
Ä  Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita.
Ä   Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi.
Ä  Usaha perluasan kesempatan kerja.
Ä  Usaha pemerataan pembangunan sering disebut sebagai distributive justice
Ä  Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.

Unsur-unsur pokok perencanaan pembangunan ekonomi yaitu :
Ä  Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan.
Ä   Adanya kerangka rencana makro
Ä  Perkiraan sumberdaya-sumberdaya bagi pembangunan khusunya sumber-sumber pembiayaan pembangunan.
Ä  Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan fiskal, penganggaran, moneter, harga serta kebijaksanaan sektoral lainnya.
Ä  Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral. Penyusunan program investasi secara sektoral ini dilakukan bersama-sama dengan penyusunan rencana-rencana sasaran.
Menurut Jhingan (1983) syarat-syarat keberhasilan suatu perencanaan memerlukan adanya hal-hal berikut ini :
1.      Komisi Perencanaan
Pembentukan suatu komisi (badan atau lembaga) perencanaan yang harus diorganisir secara tepat yang dibagi dalam bagian-bagian dan subbagian yang dikoordinir oleh para pakar, seperti pakar ekonomi, statistik, teknik serta pakar lain yang berkenaan dengan masalah perekonomian.
2.      Data Statistik
 Adanya analisis yang menyeluruh tentang potensi sumber daya yang dimiliki suatu negara beserta segala kekurangannya. Analisis seperti ini penting untuk mengumpulkan informasi dan data statistik serta sumberdaya-sumberdaya potensial lain seperti sumber daya alam, sumber daya manusia dan modal yang tersedia di negara tersebut.
3.      Tujuan
Suatu perencanaan dapat menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Berbagai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai tersebut hendaknya realistis dan disesuaikan dengan kondisi perekonomian negara yang bersangkutan.

4.      Penetapan Sasaran dan Prioritas
Penetapan sasaran dan prioritas perencanaan dibuat secara makro dan sektoral. Sasaran secara makro dirumuskan secara tegas serta mencakup setiap aspek perekonomian dan dapat dikuantifikasikan. Untuk sasaran sektoral harus disesuaikan dengan sasaran makronya, sehingga ada keserasian dalam pencapaian tujuan.

5.      Mobilisasi Sumberdaya
Dalam perencanaan ditetapkan adanya pembiayaan oleh pemerintah sebagai dasar mobilisasi sumberdaya yang tersedia. Sumber pembiayaan ini bisa berasal dari sumber luar negeri dan dalam negeri (domestik).
6.      Keseimbangan dalam Perencanaan
Suatu perencanaan hendaknya mampu menjamin keseimbangan dalam perekonomian, untuk menghindarkan kelangkaan maupun surplus pada periode perencanaan.

B.      Tujuan Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Adapun tujuan dari Perencanaan Pembangunan Ekonomi adalah sebagai berikut :
Ä  Mengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada   pencapain tujuan pembangunan
Ä  Memperbaiki penggunaan sumberdaya publik yang tersedia.
Ä  Memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai sumber2 daya swasta secara bertanggung jawab demi kepentingan pembangunan masyarakat secara menyeluruh.
Ä  Terdapat perkiraan potensi, prospek perkembangan,  hambatan & risiko masa yang akan datang
Ä  Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
Ä  Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi  pentingnya tujuan
Ä  Sebagai alat mengukur / standar terhadap pengawasan  evaluasi




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Perencanaan Pembangunan Ekonomi adalah awal dari membangun ekonomi menjadi lebih baik dari sebelumnya, hasil kerjasama seluruh rakyat Indonesia untuk mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia dalam membenahi Indonesia dari berbagai bidang.

Perencanaan Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya dalam mengendalikan suatu perekonomian untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu dalam jangka waktu agar mencapai tujuan-tujuan pada masa yang akan datang.

Menurut Jhingan (1983) syarat-syarat keberhasilan suatu perencanaan memerlukan adanya hal-hal berikut ini :
1.      Komisi Perencanaan
2.      Data Statistik
3.      Tujuan
4.      Mobilisasi Sumberdaya
5.      Keseimbangan dalam Perencanaan

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI


MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI

Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pengertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi.Dalam makalah pertumbuhan ekonomi ini,penulis ingin menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.

Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
  • Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
  • Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.

Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian.
  • Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan

Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
  • Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
  • Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
  • Kedua-duanya menjadi tanggungjawab pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat.
  • Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
  1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
  2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
  3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
  4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
  5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningka

MAKALAH DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL


MAKALAH DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Pendudukan yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Menurut Amir, M.S. seorang pengamat ekonomi, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan Internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan internasional, misalnya dengan adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum perdagangan.

Kebijakan-Kebijakan Perdagangan Internasional
Tindakan-tindakan ini meliputi :

1. Tarif
Tarif adalah sejenis pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor. Tarif spesifik (Specific Tariffs) dikenakan sebagai beban tetap atas unit barang yang diimpor. Misalnya $6 untuk setiap barel minyak). Tarifold Valorem (od Valorem Tariffs) adalah pajak yang dikenakan berdasarkan persentase tertentu dari nilai barang-barang yang diimpor (Misalnya, tariff 25 persen atas mobil yang diimpor). Dalam kedua kasus dampak tarif akan meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara.

2. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran sejumlah tertentu kepada perusahaan atau perseorangan yang menjual barang ke luar negeri, seperti tariff, subsidi ekspor dapat berbentuk spesifik (nilai tertentu per unit barang) atau Od Valorem (presentase dari nilai yang diekspor). Jika pemerintah memberikan subsidi ekspor, pengirim akan mengekspor, pengirim akan mengekspor barang sampai batas dimana selisih harga domestic dan harga luar negeri sama dengan nilai subsidi. Dampak dari subsidi ekspor adalah meningkatkan harga dinegara pengekspor sedangkan di negara pengimpor harganya turun.

3. Pembatasan Impor
Pembatasan impor (Import Quota) merupakan pembatasan langsung atas jumlah barang yang boleh diimpor. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan. Misalnya, Amerika Serikat membatasi impor keju. Hanya perusahaan-perusahaan dagang tertentu yang diizinkan mengimpor keju, masing-masing yang diberikan jatah untuk mengimpor sejumlah tertentu setiap tahun, tak boleh melebihi jumlah maksimal yang telah ditetapkan. Besarnya kuota untuk setiap perusahaan didasarkan pada jumlah keju yang diimpor tahun-tahun sebelumnya.

4. Pengekangan Ekspor Sukarela
Bentuk lain dari pembatasan impor adalah pengekangan sukarela (Voluntary Export Restraint), yang juga dikenal dengan kesepakatan pengendalian sukarela (Voluntary Restraint Agreement = ERA).
VER adalah suatu pembatasan (Kuota0 atas perdagangan yang dikenakan oleh pihak negara pengekspor dan bukan pengimpor. Contoh yang paling dikenal adalah pembatasan atas ekspor mobil ke Amerika Serikat yang dilaksanakan oleh Jepang sejak 1981.
VER pada umumnya dilaksanakan atas permintaan negara pengimpor dan disepakati oleh negara pengekspor untuk mencegah pembatasan-pembatasan perdagangan lainnya. VER mempunyai keuntungan-keuntungan politis dan legal yang membuatnya menjadi perangkat kebijakan perdagangan yang lebih disukai dalam beberapa tahun belakangan. Namun dari sudut pandang ekonomi, pengendalian ekspor sukarela persis sama dengan kuota impor dimana lisensi diberikan kepada pemerintah asing dan karena itu sangat mahal bagi negara pengimpor.
VER selalu lebih mahal bagi negara pengimpor dibandingan dengan tariff yang membatasi impor dengan jumlah yang sama. Bedanya apa yang menjadi pendapatan pemerintah dalam tariff menjadi (rent) yang diperoleh pihak asing dalam VER, sehingga VER nyata-nyata mengakibatkan kerugian.

5. Persyaratan Kandungan Lokal.
Persyaratan kandungan local (local content requirement) merupakan pengaturan yang mensyaratkan bahwa bagian-bagian tertentu dari unit-unit fisik, seperti kuota impor minyak AS ditahun 1960-an. Dalam kasus lain, persyaratan ditetapkan dalam nilai, yang mensyaratkan pangsa minimum tertentu dalam harga barang berawal dari nilali tambah domestic. Ketentuan kandungan local telah digunakan secara luas oleh negara berkembang yang beriktiar mengalihkan basis manufakturanya dari perakitan kepada pengolahan bahan-bahan antara (intermediate goods). Di amerika serikat rancangan undang-undang kandungan local untuk kendaraan bermotor diajukan tahun 1982 tetapi hingga kini berlum diberlakukan.

6. Subsidi Kredit Ekspor.
Subsidi kredit ekspor ini semacam subsidi ekspor, hanya saja wujudnya dalam pinjaman yang di subsidi kepada pembeli. Amerika Serikat seperti juga kebanyakan negara, memilki suatu lembaga pemerintah, export-import bank (bank Ekspor-impor) yang diarahkan untuk paling tidak memberikan pinjaman-pinjaman yang disubsidi untuk membantu ekspor.

7. Pengendalian Pemerintah (National Procurement)
Pembelian-pembelian oleh pemerintah atau perusahaan-perusahaan yang diatur secara ketat dapat diarahkan pada barang-barang yang diproduksi di dalam negeri meskipun barang-barang tersebut lebih mahal daripada yang diimpor. Contoh yang klasik adalah industry telekomunikasi Eropa. Negara-negara mensyaratkan eropa pada dasarnya bebas berdagang satu sama lain. Namun pembeli-pembeli utama dari peralatan telekonumikasi adalah perusahaan-perusahaan telepon dan di Eropa perusahaan-perusahaan ini hingga kini dimiliki pemerintah, pemasok domestic meskipun jika para pemasok tersebut mengenakan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasok-pemasok lain. Akibatnya adalah hanya sedikit perdagangan peralatan komunikasi di Eropa.

8. Hambatan-Hambatan Birokrasi (Red Tape Barriers)
Terkadang pemerintah ingin membatasi impor tanpa melakukannya secara formal. Untungnya atau sayangnya, begitu mudah untuk membelitkan standar kesehatan, keamanan, dan prosedur pabean sedemikian rupa sehingga merupakan perintang dalam perdagangan. Contoh klasiknya adalah Surat Keputusan Pemerintah Perancis 1982 yang mengharuskan seluruh alat perekam kaset video melalui jawatan pabean yang kecil di Poltiers yang secara efektif membatasi realiasi sampai jumlah yang relative amat sedikit.

Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas territorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yanglain. Disini dunia dianggap sebagai suatu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sisi perdagangan dan investaris menuju kea rah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha dimana saja dan kapan saja didunia ini.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi suatu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas territorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal barang dan jasa.

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Dampak Positif :
  1. Produksi global dapat ditingkatkan
  2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara.
  3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
  4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
  5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
Dampak Negatif :
  1. Karena perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang menjadi lebih bebas, sehingga dapat menghambat pertumbuhan sektor industri.
  2. Dapat memperburuk neraca pembayaran.
  3. Sektor keuangan semakin tidak stabil.
  4. Memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.


Analisis Kelayakan Bisnis


Analisis Kelayakan Bisnis
1.       Kapan studi kelayakan bisnis dilakukan?
o    Sebelum membuka usaha baru
o    Sebelum melakukan diferensiasi usaha
o    Sebelum menciptakan produk baru ( paket nasi-ayam di McD, paket burger-twister, dsb. )
2.       Intinya memastikan bahwa :
o    Prospek dan peluang usaha
o    Memeperkirakan tantangan dan rintangan
o    Menemukan solusi-solusi alternatif
o    Membuat keputusan
3.       Cara untuk melakukan analisis kelayakan bisnis :
o    Pengamatan lapangan
o    Menyebar kuisioner
o    Mempertimbangkan data statistik kependudukan
o    Mempertimbangkan pendapat para pengamat
o    Merefleksikan bisnis tersebut berdasarkan konsep dan teori
Proses dan Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
1.       Tahap penemuan ide atau rumusan gagasan
2.       Indentifikasi kemungkinan-kemungkinan bisnis yang memiliki peluang yang menguntungkan dalam jangka waktu tertentu
o    Contoh : membuka warnet di daerag baru – harus dipertimbangkan berapa lama kita bisa bertahan
3.       Tahap memformulasikan visi, misi dan strategi sehingga semua dapat berjalan lancar
4.       Tahap analisis
o    Menganalisis pemenuhan faktor ekonomi, manajerial, teknis, hukum, budaya, dan etika dari rancangan keputusan
o    Menganalisis kemungkinana resiko atau tantangan yang mungkin muncul di tahap awal dan alternatif solusinya
5.       Tahap keputusan
Penyebab Kegagalan Analisis Studi Kelayakan Bisnis
o    Tidak jujur
o    Tidak obyektif
o    Tidak serius
o    Tidak kritis dalam melihat kemungkinan-kemungkinan tantangan dan rintangan
o    Ingin cepat selesai
Faktor Keberhasilan Studi Kelayakan Bisnis
o    Kumpulkan data selengkap mungkin
o    Libatkan orang lain
o    Serius dalam melakukan studi kelayakan
Bahaya Kegagalan Dalam Studi Kelayakan Bisnis
o    Usaha yang dibuka akan sulit berkembang dan akhirnya di tutup
o    Pengelola tidak siap menghadapi berbagai tantangan dan rintangan
o    Pengelola tidak dapat menangkap peluang-peluang baru
Ciri-Ciri Analisis Studi Kelayakan Yang Gagal
o    Hasil analisis menunjukkan kesimpulan yang ekstrim positif/negatif
o    Tidak adanya penjelasan yang memadai
o    Berisi opini pribadi yang tidak didukung data atau responsi yang memadai
o    Tidak ada daftar risiko yang layak untuk dipertimbangkan sebagai ancaman yang perlu diperhatikan dan dihindari
Manfaat Keberhasilan Studi Analisis Kelayakan Bisnis
o    Calon pengelola dapat mengambil keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan
o    Calon pengelola lebih siap untuk memulai pengoperasian usaha dan mengatasi kendala-kendala di awal bisnis
o    Calon pengelola dapat melakukan investasi dan perekrutan tenaga kerja secara tidak berlebihan
o    Calon pengelola dapat merumuskan visi, misi dan program dengan baik

Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha Kecil


Anda Ingin memulai bisnis? Menjalankan bisnis tentunya didasari oleh gagasan / ide bisnis. Gagasan bisnis inilah yang akan kita tuangkan dalam suatu perhitungan bisnis yang biasa kita sebut Studi Kelayakan Usaha 
Membuat suatu studi kelayakan bisnis sederhana dapat dimuai dari :
1.
Aspek Pasar

Membaca pasar secara akurat merupakan langkah yang sangat penting sebelummemulai usaha. Produk pesaing yang banyak bukan alasan kita untuk mengurungkan niat memulai usaha. Justru sebaliknya dengan banyak nya pesaing memperlihatkan bahwa pasar yang kita masuki sangat terbuka. Sebaliknya kalau jumlah pesaing sedikit atau tidak ada, jangan lantas kita terjun ke ceruk pasar tersebut, jangan-jangan memang tidak ada pangsa pasarnya. Bila kita memasuki pasar yang ketat kuncinya adalah produk yang unik, yang berbeda dengan yang lain, yang ada keunggulannya dengan yang lain.
2.
Aspek Pemasaran

Berdasarkan analisis pasar yang ada, aspek pemasaran harus disesuaikan dengantarget market yang akan kita bidik. Perlu diperhatikan empat aspek pemasaran yaitu4 P :

A. Product
Produk / Jasa mencakup mutu, kemasan, layanan, rasa, purna jual yang disesuaikan dengan konsumen.

B. Price atau Harga
Harga harus disesuaikan dengan target konsumen yang akan kita bidik. Harga untuk konsumen yang berpenghasilan tinggi, menengan, atau bawah. Sesuaikan harga, produk dengan
 target konsumen.

C. Place = Tempat Menjual
Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan. Setiap
 usahamempunyai kharakteristik tempat yang disesuaikan dengan jenis usaha dan target  konsumennya. Lakukan survey untuk mencari tempat yang sesuai. Amati potensi pasarnya, potensi permintaanya, dan prospek pengembangan wilayahnya.

D. Promosi
Promosi tidak harus mahal, brosur,
 iklan baris adalah salah satu bentuk promosi. Produk yang bagus pun bisa menjadi bentuk promosi mouth to mouth jika produk kta kita memang disukai konsumen. Lakukan promosi yang kontinyu supaya memberikan effek kontinuitas produk kita.
3.
Aspek SDM

SDM adalah salah satu asset usaha yang berharga, sebelum memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuanya. Kalau usaha kita masih kecil pilihlah pegawai yang serba bisa atau multitasking Job Desk, sehingga kita bisa menghemat anggaran.
4.
Aspek Teknis

Aspek teknis berkaitan erat dengan teknis produksi dan operasional. Kita harus merencanakan dengan baik bagaimama produksi berjalan, dimana kita mencari bahan baku, bagaimana proses produksinya, bagaimana cara pengemasannya. Kita sebaiknya memiliki keterampilan yang baku dalam aspek ini supaya menghasilkan produksi yang efisien dan effektif.
5.
Aspek Keuangan

Aspek yang paling penting dalam studi kelayakan usaha adalah perhitungan matematis untung rugi. Berapa modal yang dibutuhkan. Berapa biaya produksi, biaya promosi sehingga kita bisa menentukan harga jual yang kompetitif dengan memperjuangkan keungtungan yang kita harapkan. Kita juga harus memperhitungkan return of investment (ROI) atau tingkat pengembalian modalnya. Perhatikan juga arus kas(Cashflow). Selama arus kas masuk lebih besar dari arus keluar berarti usaha kita tetap bisa jalan. Arus kas diibaratkan darah dalam tubuh kita.Perlu diketahui studi kelayakan ini untuk usaaha dalam skala kecil atau rumahan yang tidak memerlukan perhitungan yang rumit

Makalah Studi Kelayakan Bisnis


BAB  I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Studi kelayakan merupakan salah satu mata kuliah (study) terapan yang bersifat aplikatif, Sedangkan yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis, sering disebut studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah “proyek” mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk yang sudah ada selama ini.
Pengertian keberhasilan bagi pihak yang berorientasi profit dan pihak non profit bisa berbeda. Bagi pihak yang berorientasi semata, biasanya mengartikan keberhasilan suatu proyek dalam artian yang lebih terbatas dibandingkan dengan pihak non profit, yaitu diukur dengan keberhasilan proyek tersebut dalam menghasilkan profit. Sedangkan bagi pihak non profit (misalnya pemerintah dan lembaga non profit lainnya), pengertian berhasil bisa berujud misalnya, seberapa besar penyerapan tenaga kerjanya, pemanfaatan sumber daya yang melimpah ditempat tersebut dan faktor – faktor lain yang dipertimbangkan terutama manfaatnya bagi masyarakat luas. Semakin besar suatu proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak yang terjadi baik dampak ekonomis maupun sosial, sebaliknya semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilaksanakan. Namun sesederhana apapun baik secara formal maupun informal, sebaiknya penelitian kelayakan dilakukan sebelum proyek tersebut dilaksanakan.

1.2.Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai penyelesaian tugas yang diberikan untuk Studi Kelayakan Bisnis.  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Studi Kelayakan Bisnis (SKB).
Menurut Ahmad Subagyo (2007:7) Studi Kelayakan Bisnis adalah Penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan.
Menurut Yaqob Ibrahim (2003:1) Sudi Kelayakan Bisnis adalah feasibility study  merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan.
Menurut Kasmir dan Jakfar Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Menurut Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad (2000) Studi Kelayakan Bisnis Adalah Penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek/bisnis/usaha (biasanya merupakan proyek/bisnis investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

2.2.    Objek dan Proyek
Pengertian proyek merupakan suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu yang baru kedalam suatu produk yang sudah ada. Kemungkinan yang terjadi pada suatu proyek bisa berkisar dari yang paling sederhana, misalnya pergantian mesin, sampai dengan pendirian suatu pabrik secara keseluruhan. Analisa kelayakan proyek bisa merupakan analisa suatu kondisi bisnis produk baru, modifikasi produk yang sudah ada atau penambahan garis produk. Secara luas kita bisa menggunakan pengertian proyek sebagai proyek investasi yaitu suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Dilihat dari kepemilikannya, proyek bisa dibagi atas dua jenis yaitu proyek pemerintah dan proyek swasta (termasuk proyek asing). Sedangkan dilihat dari alasan pendirian dan tujuannya, proyek dibagi atas usaha bukan pencari laba
Jika proyek-proyek investasi yang dilaksanakan merupakan investasi yang sehat yaitu secara ekonomis menguntungkan, maka dengan meningkatnya proyek-proyek tersebut kegiatan ekonomi akan meningkat pula.
Dengan dilaksanakannya proyek-proyek investasi tersebut yang berkaitan dengan industrialisasi, diharapkan akan menimbulkan manfaat sebagai berikut:
a.             Menambah pendapatan nasional
Berdasarkan asumsi bahwa industrialisasi memberikan nilai tambah lebih tinggi daripada bidang pertanian dan bidang ekstraksi lainnya maka dengan adanya pelaksanaan proyek-proyek industri atau dalam hal ini diartikan sebagai industrialisasi, bisa meningkatkan pendapatan nasional. Disamping itu adanya peningkatan output (produk dan jasa yang dihasilkan) kesejahteraan masyarakat meningkat. Meningkatkan stabilitas penerimaan baik dalam valuta asing maupun pendapatan nasional itu sendiri, melalui:
b.             Diversifikasi ekspor
Suatu negara yang menggantungkan ekspornya pada satu atau beberapa komoditi saja akan mengalami ketidakstabilan pendapatan nasional karena sangat dipengaruhi fluktuasi harga komoditi tersebut. Dengan adanya diversifikasi ekspor, selain meningkatkan devisa juga lebih menstabilkan pendapatan nasional. Hal ini disebabkan oleh ketidaktergantungan (undindepent) ekspor pada satu atau beberapa macam komoditi saja melainkan berbagai macam komoditi.
c.              Memproduksi barang-barang substitusi
Diproduksinya barang-barang yang sebelumnya merupakan barang-barang impor diharapkan menghemat pengeluaran devisa.
d.             Menambah lapangan kerja
Dilaksanakannya proyek-proyek investasi berarti terciptanya lapangan kerja baru. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi masalah pengangguran.
e.              Memanfaatkan bahan baku local.
Bahan baku lokal yang melimpah, yang sebelumnya diekspor dalam bentuk aslinya bisa ditingkatkan nilainya. Misalnya hasil hutan kayu. Di Indonesia hasil hutan ini sangat melimpah dengan adanya hutan-hutan yang terbentang di seluruh wilayah Nusantara. Adanya industri kayu lapis, hasil hutan kayu bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku yang murah sehingga kayu lapis Indonesia berhasil bersaing di luar negeri.

Selain manfaat yang bisa diperoleh dengan dilaksanakannya industrialisasi dalam suatu negara, perlu diperhatikan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh negara berkembang dalam usaha menuju industrialisasi negaranya. Kesalahan – kesalahan dalam industrialisasi adalah:

a.              Dilaksanakan proyek-proyek yang secara ekonomis tidak layak.
Hal ini sering terjadi pada proyek-proyek pemerintah. Misalnya proyek dilaksanakan karena alasan politis semata-mata, proyek-proyek mercu suar dan proyek-proyek yang pembiayaannya sebenarnya terlalu mahal.
b.             Kegagalan menciptakan kondisi ekonomi yang tepat.
Biasanya disebabkan oleh pengerjaan proyek-proyek yang sebenarnya belum saatnya dilaksanakan dalam arti terlalu dini karena negara yang bersangkutan ternyata belum mampu. Terlalu memaksakan dilaksanakannya pembangunan suatu jenis industri tertentu hanya karena telah diproduksinya bahan-bahan baku di negara yang bersangkutan tanpa memperhatikan aspek-aspek lain yang sebenarnya memiliki peranan yang lebih dominan dalam menentukan keberhasilan proyek tersebut.

Cara menghindari kesalahan-kesalahan industrialisasi tersebut antara lain dengan mengadakan penelitian kelayakan seteliti-telitinya setiap proyek sebelum proyek yang bersangkutan dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh gambaran prospek proyek yang bersangkutan di masa yang akan datang guna menghindari hal-hal yang telah diperhtiungkan sebelumnya baik faktor-faktor pendukung maupun  faktor-faktor penghambat. Jadi sebaiknya pemerintah atau swasta pemilik modal hanya akan membiayai proyek-proyek yang telah diteliti dan dinilai kelayakan teknis, ekonomis, keuangan dan sebagainya oleh lembaga atau perseorangan yang memiliki kualifikasi penilai proyek. Disinilah peranan studi kelayakan sangat besar selain pelaksanaan proyek itu sendiri dalam keberhasilan proyek untuk suksesnya industrialisasi.

2.3.    Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan dibuat untuk memenuhi pihak-pihak yang berbeda, masing-masing pihak mempunyai kepentingan serta sudut pandang yang berbeda.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu :
a.           Menghindari resiko kerugian
Resiko kerugian untuk masa yang akan datang yang penuh dengan ketidak pastian, dalam hal ini fungsi studi kelayakan untuk meminimalkan resiko  baik yang dapat dikendalikan maupun  yang tidak dapat dikendalikan.
b.          Memudahkan Perencanaan
Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana, bagaimana pelaksanaannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
c.           Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Dengan rencana yang telah tersusun maka sangat memudahkan pelaksanaan bisnis, pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik.
d.          Memudahkan Pengawasan
Dengan melaksanakan proyek sesuai rencana maka memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha.
e.           Memudahkan Pengendalian
Jika dapat diawasi maka jika terjadi penyimpanganakan muidah terdeteksi, sehingga mudah untuk mengendalikan penyimpangan tersebut.

Tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis ada pihak-pihak yang berkepentingan dengan studi kelayakan bisnis tersebut. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :
  1. Pihak Investor
Studi Kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar,  aspek teknis dan operasi, aspek organisasi dan manajemen, aspek lingkungan dan aspek financial secara komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi  investor untuk membuat keputusan investasi lebih obyektif.
  1. Pihak Analisis Studi Kalayakan
adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu usaha baru, pengembangan usaha baru, pengembangan usaha atau  menilai kembali usaha yang sudah ada.
  1. Pihak  Masyarakat
Hasil Studi Kelayakan Bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang terlibat langsung maupun yang muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya usaha atau proyek tersebut.
  1. Pihak  Pemerintah
Dari sudut pandangan mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujuan pengembangan  sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja, selain itu adanya usaha baru atau berkembangnya usaha lama sebagai hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan oleh individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukan pemerintah baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan (PPh) dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran dan biaya administrasi dan lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan bisnis ini adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan dan kenaikan Income perkapita.
2.4.    Ide-Ide Usaha
Sebuah rencana bisnis bisa datang secara tiba-tiba (ide) baik melalui pengamatan maupun pengalaman, bisa juga melalui perencanaan yang matang. Ide-ide sering sekali muncul dalam bentuk untuk menghasilkan suatu barang dan jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut Suryana (2003) Sumber peluang potensial bisnis dapat digali dengan cara :
a.             Menciptakan produk baru yang berbeda.
Tahapan-tahapan penting dalam pengembangan produk baru yaitu : pemunculan ide, Pemilihan ide, Pengembangan konsep dan pengujian, Strategi pemasaran, Analisa bisnis, Pengembangan produk, Pengujian pasar, Komersialisasi
b.             Mengamati pintu peluang.
beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
1.        Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2.        Kerugian teknik harus rendah
3.        Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya .
4.        Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
5.        Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya.
6.        Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
c.              Menganalisis produk dan proses secara mendalam.
Analisis ini penting untuk menciptakan peluang yang baik dalam  menjalankan usahanya secara efektif dan efisien antara lain :
1.        Menganalisa produk dan jasa yang telah ada dan yang akan ada
2.        Menganalisa daerah pasar yang dapat dilayani secara menguntungkan
3.        Mengakses kebutuhan dan keinginan konsumen yang sekarang maupun yang potensial dalam berbagai daerah pasar untuk dilayani
4.        Menganalisa kemampuan organisasi untuk melayani permintaan konsumen pada basis setelah penjualan.
5.        Menggerakkan sumber-sumber organisasi untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
6.        Menganalisis struktur harga yang sesuai dengan penerimaan konsumen dan juga menyediakan pengoperasian bisnis yang aktif dalam hal keuntungan dan penghargaan pada pemilik.

d.             Memperhitungkan resiko.
Dalam memperhitungkan resiko, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1.        Menciptakan nilai untuk pelanggan
2.        Pilih pasar dimana anda dapat melampaui yang lain
3.        Hadirkan target yang terus bergerak pada para pesaing dengan terus menerus meningkatkan posisi.
4.        Mendayagunakan inovasi, kualitas,pengurangan biaya.
Ide-ide yang telah kita realisir akan menciptakan peluang bisnis karena peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Namun, untuk menangkap peluang bisnis, diperlukan keberanian, kejelian dan kreatifitas bisnis dan kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen

2.5.    Alternatif Usaha
Ide/gagasan yang telah ditemukan dan menurut pertimbangan untuk diwujudkan maka tahap berikutnya adalah melakukan studi kemungkinan pemilihan bentuk usaha yang tepat untuk ide/gagasan tersebut. Pilihan itu antara lain usaha menghasilkan barang (usaha industri), usaha peningkatan dari usaha yang memang sudah ada sebelum atau usaha perdagangan. Pertimbangannya haruslah dilakukan secara obyektif setelah dilakukan pengumpulan data. Artinya keputusan yang dibuat memang sudah diperhitungkan dengan dukungan data yang cukup dan benar cara membandingkan dari masing-masing alternative ditinjau dari segi modal, tenaga kerja, pengalaman, kemudahan, teknologi, bahan baku, kemungkinan produk/jasa, dan teknik pembuatan produk/jasa, mudah untuk dipasarkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan kebijakan pemerintah.
   Pemilihan bentuk usaha sangat tergantung pada apa yang menjadi gagasan dan tujuan si investor itu sendiri, jika seandainya tujuan awal adalah mendirikan suatu usaha baru yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi karena tersedia cukup sumbernya, maka jelas pilihan-pilihannya adalah usaha industri tetapi jika pertimbangan gagasan usahanya adalah bertujuan untuk melakukan usaha perdagangan setelah mempertimbangkan berbagai segi baik dari segi kemudahan, modal kecepatan perputaran aliran kas, mungkin juga dari resiko usaha dan lain sebagainya menunjukkan indikator kecenderungan untuk memilih bentuk usaha jasa perdagangan, jika sebelumnya investor tersebut sudah memiliki usaha maka tujuannya adalah meningkatkan kapasitas usaha  atau menambah kapasitas usahanya karena kapasitas yang ada sudah tidak dapat lagi memenuhi konsumen, pilihan yang tepat tentunya adalah investasi dalam rangka peningkatan kapasitas usahanya. Prinsip melakukan pemilihan ini tetap saja berorientasi pada pasar, besarnya kendala yang dihadapi, tersedianya data yang lengkap, dan pada cukupan sumberdaya yang dimiliki.

BAB III
PENUTUP
                                                 
                                                 
                                                 
Rangkuman 
                       
Studi kelayakan merupakan penilaian yang menyeluruh untuk menilai keberhasilan suatu proyek. Keberhasilan proyek memiliki pengertian yang berbeda antara pihak yang berorientasi laba dan pihak yang tidak berorientasi laba semata. Namun demikian semua ditujukan untuk mencapai keberhasilan dalam industrialisasi. Industrialisasi memiliki manfaat-manfaat yang bisa diambil suatu negara. Sebaliknya industrialisasi bisa gagal karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan. Studi kelayakan proyek harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam industrialisasi suatu negara. Jadi tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.