Minggu, 18 November 2012

Keputusan manajerial yang harus diambil dalam menyikapi persoalan pembangunan gedung DPR yang telah di ekspose di media massa


Mid Semester Ekonomi Manajerial

1.    2 Jenis sumber daya
1.      Sumber daya ekonomis adalah sumber daya yang memerlukan pengorbanan untuk memanfaatkan dan mengkonsumsinya dan besarnya pengorbanan untuk mendapat atau mengkonsumsi sumber daya ekonomis diukur dengan biaya atau harga. Sumber daya ekonomis merupakan sumber daya yang ketersediaanya terbatas.
Contoh : minyak bumi, emas, perak, batu bara, hasil pertanian
2.      Sumber daya non ekonomis merupakan sumber daya yang tidak perlu pengorbanan untuk memanfaatkan dan mengkonsumsinya dan ketersediaanya tidak terbatas.
Contoh : Udara, Air
2.    Yang harus dilakukan untuk untuk mengatasi masalah kebutuhan yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas adalah dengan menjaga keseimbangan dan tindakan ekonomis. Tindakan ekonomis merupakan tindakan penghematan atau tindakan yang menggunakan prinsip efesiensi, yaitu menggunakan input seperlunya untuk mendapatkan ouput yang diinginkan. Efesiensi merupakan prilaku pengendalian atau menghindari hal – hal yang berlebihan dan tidak perlu.

3.    Konsep The Law of Diminishing Return
Hukum berkurangnya hasil ( the law of diminishing return ) menyatakan bahwa penambahan penggunaan input variable dalam produksi jangka pendek akan menaikan output, sampai suatu titik tertentu, dan selanjutnya tambahan output tersebut akan menurun.
Misalkan 1 kg bibit ditebarkan pada sebuah lahan yang memproduksi tetap 1 ton panenan. Anda mungkin berharap bahwa tambahan 1 kg bibit akan menambah hasil panenan. Namun, jika telah terjadi nilai tambah yang semakin menurun, maka tambahan 1 kg bibit tadi akan menghasilkan kurang dari 1 ton tambahan panenan ( cateris paribus ). Sebagai contoh, tambahan 1 kg bibit yang kedua, mungkin hanya akan menghasilkan ½  ton tambahan output/panenan. Nilai tambah yang semakin berkurang juga berlaku pada tambahan 1 kg bibit yang ketiga, yang bahkan hanya akan menghasilkan kurang dari ½ ton tambahan panenan, anggaplah ¼ ton.
Dalam ilmu ekonomi, istilah “marginal” digunakan untuk menjelaskan batas produktivitas dalam sebuah system produksi. Perbedaan dalam penambahan bibit dalam 3 skenario diatas adalah 1 kg – “tambahan marginal bibit adalah 1 kg.” Dan perbedaan hasil panenannya, adalah 1 ton untuk 1 kg bibit yang pertama, ½ ton panenan untuk 1 kg bibit yang kedua, dan ¼ ton panenan untuk 1 kg bibit yang ketiga. Dengan demikian, produk fisik marginal (MPP) benih akan jatuh seiring dengan  meningkatnya jumlah bibit yang ditanam. Dalam contoh ini, produk marjinal (atau penurunan) sama dengan jumlah tambahan  panenan yang dihasilkan dibagi dengan jumlah tambahan benih yang ditanam.
Sebagai akibat dari hasil tambahan yang semakin berkurang adalah bahwa saat total penambahan bibit  meningkat, maka total pengembalian investasi/penambahan yang merupakan proporsi dari total investasi ( rata-rata produk atau hasil ) menurun. Hasil dari penambahan 1 kg yg pertama adalah 1 ton/1 kg. Total hasil saat 1 kg bibit yang ke dua ditambahkan adalah 1.5 ton/2 kg = 0.75 ton/kg, sedangkan total hasil saat 1 kg bibit yang ketiga ditambahkan adalah 1.75 ton/3 kg = 0.58 ton/kg.
Contoh lainnya adalah sebuah pabrik yang memiliki  jumlah modal yang tetap, atau peralatan dan mesin, dan penawaran variable tenaga kerja. Saat perusahaan meningkatkan jumlah pekerja, hasil total perusahaan meningkat namun, jumlah peningkatannya selalu menurun. Hal ini disebabkan, setelah titik tertentu, pabrk menjadi terlalu sesak dan pekerja mulai mengantri untuk menggunakan mesin-mesin. Solusi jangka panjang bagi masalah ini adalah meningkatkan modal tetap perusahaan, seperti membeli mesin-mesin baru dan membangun lebih banyak pabrik.
4.    Yang harus dilakukan pemimpin perusahaan manufaktur untuk memulihkan dan menaikan jumlah penjualan produk
Pemasaran adalah kegiatan yang mengawali penjualan, sementara itu penjualan adalah sumber utama pendapatan perusahaan. Dengan demikian pemasaran ini memegang peranan penting dalam eksistensi dan kesinambungan suatu usaha. Untuk memulihkan dan menaikan jumlah penjualan produk maka pemimpin harus memperhatikan beberapa aspek antara lain produk itu sendiri, harga, saluran distribusi, iklan dan promosi.
            Jika perusahaan mengalami penurunan penjualan maka pemimpin perlu mengevaluasi produk yang dihasilkan. Dalam hal ini perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas produk serta menghasilkan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Demikan halnya dengan harga produk. Promosi dan iklan juga harus ditingkatkan sehingga lebih banyak konsumen mengetahui informasi mengenai produk yang dihasilkan.

5.    Keputusan manajerial yang harus diambil dalam menyikapi persoalan pembangunan gedung DPR yang telah di ekspose di media massa
Jika pembangunan gedung DPR menuai kritik dari masyarakat maka ada baiknya rencana pembangunan tersebut ditunda dan dipertimbangkan kembali. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama mengenai gedung DPR yang masih ada apakah dirasa masih cukup layak untuk ditempati atau tidak. Jika sekiranya masih cukup layak untuk ditempati maka tidak perlu dilakukan pembangunan gedung DPR baru. Jika alasannya hanya karena tidak cukup untuk menampung para DPR dan stafnya, maka perlu dilakukan penataan kembali ruangan di kantor DPR. Tidaklah semua anggota DPR beserta staf – stafnya berada pada hari dan jam yang sama dikantor tersebut sehingga masih bisa dilakukan penataan. Sekiranya gedung baru dibangun dan tidak dihuni oleh anggota DPR yang kebanyakan berada diluar maka alangkah tidak efesiennya negeri ini untuk mengatur dananya.
Alangkah lebih bijak jika dana pembangunan gedung DPR dialokasikan kepada pembangunan sekolah – sekolah atau infrastruktur untuk masyarakat. Karena masih banyak ketimpangan yang terjadi di negeri ini yang patut untuk dilihat oleh semua anggota DPR.
Mungkin tidak jadi hal yang terlalu dibesar – besarkan oleh media massa dan masyarakat tentang rencana pembangunan gedung DPR yang baru jika para anggota DPR mampu untuk bersikap lebih tanggap terhadap masalah – masalah yang terjadi dimasyarakat.
Jadi keputusan yang dapat diambil adalah menunda pembangunan gedung DPR jika gedung yang lama masih layak untuk ditempati dan mengalokasikan dana yang ada untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan pendidikan anak – anak di Indonesia serta kesehatan masyarakat. Karena pastinya secara makro nantinya hal tersebut lebih bermanfaat untuk bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar